Orang kaya banyak berharta
Ke Sumatra setiap tahun
Bismillah saya membuka kata
Berseni sastra membuat pantun

Daun ilalang pucuknya mati
Buah pisang berwarna hitam
Pantun dikarang penghibur hati
Turut kembangkan budaya Etam

Daun ilalang taruh di topi
Daun Kurma ditambah lagi
Pantun kukarang di malam sepi
Kala purnama telah meninggi

Ambil paku di Kota Raja
Di Kota Raja mendapat intan
Wahai saudaraku di mana saja
Pantun kukarang untuk kalian


Andai Aku Masih Yang Dulu

Andai aku masih yang dulu
Maka pasti aku akan menyayangmu
Andai aku masih yang dulu
Mungkin tak ragu hati ini mencintai

Sayang sang waktu telah mengubah aku
Aku tidak bisa lagi jatuh cinta
Walau aku sangat menyukai gayamu
Senyummu harummu dan ceriamu

Sayangku kok ada sich yang seperti kamu
Wahai gadis impianku pujaan hatiku
Bukan salah waktu kita telat berjumpa
Namun takdir yang tak memihak pada kita

1.Keyboard
   Keyboard adalah perangkat keras pada komputer yang bertbentuk papan dengan berbagai macam fungsi perintah yang selanjutnya dikirim ke perangkat CPU.
   Keyboard berfungsi untuk mengetik atau menginput huruf, angka, atau simbol tertentu keperangkat lunak atau sistem operasi yang dijalankan oleh komputer.
   Penemu keyboard adalah Chirstopher Latham Sholes pada tahun 1868.

2. Mouse
   Mouse adalah hardware yang dihubungkan ke komputer baik mengguakan kabel atau tanpa kabel
   Mouse berfungsi untuk mengatur posisi cursor di layardan memasukkan data ke komputer selain keyboard.
   Penemu mouse adalah Douglas Engelbart pada tahun 1963.

3. Kamera Digital
   Kamera digital adalah kamera yang tidak memerlukan film sebagaimana kamera biasa.
   Kamera digital berfungsi untuk membuat gambar dari obyek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa kepada sensor CCD.
   Penemu kamera digital adalah Steven J. Sasson pada tahun 1975.

4. Microphone
   Microphone adalah suatu alat yang dapat mengubah getaran suara menjadi getaran listrik.
   Microphone berfungsi untuk merekam atau memasukkan suara yang akan disimpan dalam memori komputer.
   Penemu microphone adalah Emile Berliner pada tahun 1876


Ibu, Ibu bisa aku katakan sebagai tokoh idolaku. Ia sangat berjasa dalam hidupku. Ibu yang sangat kuidolakan ini adalah sesosok wanita yg telah melahirkanku dengan penuh kasih sayang dan merawatku tanpa putus dari yang namanya KASIH SAYANG.  Ia sangat sabar dalam menghadapi masalah yg trus berdatangan tanpa rasa putus asa dalam dirinya. Ku tahu, sekalipun ia marah kepadaku didalam hatinya msh terdapat rasa kasih sayang padaku sebagai anak. Aku juga tau bahwa “Seorang Ibu yang memarahi anaknya berarti ia ingin agar anaknya menjadi lebih baik”. Jika seorang Ibu tidak pernah marah dengan apa yang dilakukanya itu salah berarti Ibu itu tidak peduli dan tidak memiliki rasa kasih sayang terhadap anaknya. Bagiku, sekecil apapun hal yang ia lakukan terhadapku, itu juga merupakan hal terindah dan berarti dalam hidupku. Tanpa seorang Ibu aku, kamu, mereka, dan kalian tak akan hidup. Dari ia mengandungku sampai aku terlahir dan tumbuh hingga sangat ini, kasih sayang seorang Ibu masih melekat dalam diriku. “Kasih sayang seorang kekasih bisa saja luntur dengan seiring berjalannya waktu, namun kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya tidak akan pernah luntur walau nyawa telah berpisah dengan tubuhnya.” Seorang Ibu akan terus menyayangi anaknya walaupun anaknya telah tumbuh dewasa dan menua, tetapi sorang anak yang sudah dewasa dan berkeluarga belum tentu sanggup untuk merawat Ibunya yang sudah menua dan tidak berdaya. Seorang anak belum bisa dikatakan orang sukses walaupun bergelimbang harta, karena kesuksesan sesungguhnya adalah ketika seorang anak mampu membuat orang tuanya tersenyum karena bangga dengan apa yang telah di lakukannya.
Ketika kutermenung sendiri dalam sepi dan masalahuku, sesosok Ibu yang telah melahirkanku datang dengan membawa senyuman  kebahagiaan dan nasehat untukku. Ketika itu, langit yang tadinya gelap mulai cerah dan tampak senyuman dalam diriku. Oh, Ibu. Kau bagaikan malaikat yang membawa perdamaian dan kebahagiaan dalam diriku. Kadang ku tak sadar membuatmu kecewa dengan ucapan yang menyakitkan itu. Sungguh, selama ini ku tak sadar dengan segala perebuatan yang tlah kulakukan. Dengan senyuman kau tutupi goresan di hatimu. Ibu, betapa banyak goresan yang tlah kubuat dalam hatimu. Ku tahu, dengan nyawa sekalipun ku tak bisa membalas jasamu terhadapku. Meski kutau itu, akan kulakukan segalanya demimu IBU.