Ibu, Ibu bisa aku katakan sebagai tokoh idolaku. Ia sangat berjasa dalam hidupku. Ibu yang sangat kuidolakan ini adalah sesosok wanita yg telah melahirkanku dengan penuh kasih sayang dan merawatku tanpa putus dari yang namanya KASIH SAYANG.  Ia sangat sabar dalam menghadapi masalah yg trus berdatangan tanpa rasa putus asa dalam dirinya. Ku tahu, sekalipun ia marah kepadaku didalam hatinya msh terdapat rasa kasih sayang padaku sebagai anak. Aku juga tau bahwa “Seorang Ibu yang memarahi anaknya berarti ia ingin agar anaknya menjadi lebih baik”. Jika seorang Ibu tidak pernah marah dengan apa yang dilakukanya itu salah berarti Ibu itu tidak peduli dan tidak memiliki rasa kasih sayang terhadap anaknya. Bagiku, sekecil apapun hal yang ia lakukan terhadapku, itu juga merupakan hal terindah dan berarti dalam hidupku. Tanpa seorang Ibu aku, kamu, mereka, dan kalian tak akan hidup. Dari ia mengandungku sampai aku terlahir dan tumbuh hingga sangat ini, kasih sayang seorang Ibu masih melekat dalam diriku. “Kasih sayang seorang kekasih bisa saja luntur dengan seiring berjalannya waktu, namun kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya tidak akan pernah luntur walau nyawa telah berpisah dengan tubuhnya.” Seorang Ibu akan terus menyayangi anaknya walaupun anaknya telah tumbuh dewasa dan menua, tetapi sorang anak yang sudah dewasa dan berkeluarga belum tentu sanggup untuk merawat Ibunya yang sudah menua dan tidak berdaya. Seorang anak belum bisa dikatakan orang sukses walaupun bergelimbang harta, karena kesuksesan sesungguhnya adalah ketika seorang anak mampu membuat orang tuanya tersenyum karena bangga dengan apa yang telah di lakukannya.
Ketika kutermenung sendiri dalam sepi dan masalahuku, sesosok Ibu yang telah melahirkanku datang dengan membawa senyuman  kebahagiaan dan nasehat untukku. Ketika itu, langit yang tadinya gelap mulai cerah dan tampak senyuman dalam diriku. Oh, Ibu. Kau bagaikan malaikat yang membawa perdamaian dan kebahagiaan dalam diriku. Kadang ku tak sadar membuatmu kecewa dengan ucapan yang menyakitkan itu. Sungguh, selama ini ku tak sadar dengan segala perebuatan yang tlah kulakukan. Dengan senyuman kau tutupi goresan di hatimu. Ibu, betapa banyak goresan yang tlah kubuat dalam hatimu. Ku tahu, dengan nyawa sekalipun ku tak bisa membalas jasamu terhadapku. Meski kutau itu, akan kulakukan segalanya demimu IBU.

0 komentar:

Posting Komentar